Hari/Tanggal : Kamis, 1 Februari 2024
Tema : 7 (Kepemimpinan)
Subtema : 1 (Pemimpin di sekitarku)
Pembelajaran : 6
Mata Pelajaran : PKN (3.2), SBdp (3.2)
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mengidentifikasi interval nada dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian tangga nada diatonis minor dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan contoh penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
PEMBELAJARAN 6
Ayo Membaca
Komandan Damkar Meninggal saat Menyelamatkan Anak Buahnya
Petugas pemadam kebakaran (damkar) bertaruh nyawa saat memadamkan api. Tak sedikit dari mereka yang meninggal saat berusaha memadamkan api. Seorang petugas pemadam kebakaran bernama Pak Saiful mengenang komandannya yang meninggal saat memadamkan kebakaran di Blok M sekitar tahun 2005. Komandannya yang bernama Pak Subandi tersebut, saat itu terjebak kobaran api dan tidak dapat keluar. Selang air yang dibawa Pak Subandi terputus.
“Pak Subandi sempat melemparkan topi keluar sebagai kode bahwa dia sedang dalam bahaya. Namun, tiba-tiba api meledak dan mengenai tubuhnya,” ungkap Pak Saiful.
Pak Saiful menceritakan bahwa Pak Subandi merupakan seorang pemimpin yang sangat peduli dengan anak buahnya. Meninggalnya Pak Subandi di lokasi kebakaran itu pun karena dia berusaha menyelamatkan tim pemadam yang sedang terjebak di dalam gedung yang sedang terbakar.
Petugas pemadam kebakaran yang telah rela berkorban tersebut saat itu menjabat sebagai Kepala Sektor Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan. Pengorbanan Pak Subandi menjadi pelajaran dan motivasi untuk membangun semangat anak buahnya dalam menjalankan tugas.
Pak Suhada, seorang petugas pemadam kebakaran yang telah 30 tahun bertugas juga menceritakan pengalamannya. Banyak kejadian kritis yang sudah dia lewati selama menjalankan tugas.
Kalau sudah di depan api, saya sering berpikir jangan-jangan hari ini saya mati. Tetapi alhamdulillah saya masih dikasih kesempatan hidup. Yang penting kita tulus menjalani tugas. Jangan banyak mengeluh,” kata Pak Suhada.
Pak Suhada menceritakan kalau kaki kirinya pernah melepuh terkena air panas saat memadamkan kebakaran di sebuah permukiman. Pak Suhada juga pernah terkena setrum dan runtuhan atap rumah. Kondisi saat kebakaran sangat riuh. Sering pemadam tidak sempat memeriksa kabel-kabel listrik yang berserakan. Maka, risiko tersetrum pun harus dia hadapi.
Ayo Berdiskusi
Diskusikan tugas-tugas berikut bersama kelompokmu.
Tuliskan pokok-pokok pikiran dari bacaan “Komandan Damkar Meninggal saat Menyelamatkan Anak Buahnya”.
Paragraf | Pokok Pikiran |
---|---|
Pertama | Petugas pemadam kebakaran bertaruh nyawa saat memadamkan api |
Kedua | Kronologis/peristiwa meninggalnya pak Subandi |
Ketiga | Pemimpin yang peduli terhadap anak buahnya |
Keempat | Pengalaman pak Suhada dalam bertugas |
Kelima | Komitmen pelayanan petugas pemadam kebakaran |
Keenam | Resiko pekerjaan sebagai petugas pemadam kebakaran |
1. Apa yang dapat kamu teladani dari petugas pemadam kebakaran?
Beberapa teladan dari petugas pemadam kebakaran antara lain : berani menghadapi segala resiko dalam tugas, selalu bekerja sama dalam tim, rela berkorban, tulus bertugas, pantang menyerah dalam memadamkan api/menolong korban, peduli dengan sesama
2. Nilai KeTuhanan apakah yang diterapkan oleh petugas pemadam kebakaran?
Nilai Ketuhanan dari petugas pemadam kebakaran diantaranya adalah : berdoa sebelum dan sesudah bertugas dan selalu bersyukur kesehatan yang masih diberikan Tuhan Yang Maha Esa
3. Nilai kemanusiaan apakah yang diterapkan oleh petugas pemadam kebakaran?
Nilai kemanusiaan yang diterapkan petugas pemadam kebakaran adalah : Rela berkorban, peduli dengan sesama, selalu berusaha membantu sesama yang terkena musibah.
4. Apa yang dapat kamu lakukan dalam upaya ikut membantu lingkunganmu menerapkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan?
- Rajin beribadah sesuai dengan ajaran agama masing-masing
- Selalu berdoa dalam segala aktivitas
- Selalu bersyukur
- Menghormati dan menghargai baik dengan yang seagama maupun dengan yang berbeda agama
- Rela berkorban
- Menengok tetangga yang sakit/terkena musibah
- Suka menolong tanpa pamrih
1. Apa judul lagu tersebut?
Gundul-gundul Pacul
2. Dari daerah mana asal lagu tersebut?
Lagu Gundul-gundul Pacul berasal dari Jawa Tengah
3. Apa nada dasar yang digunakan pada lagu tersebut?
Nada dasarnya adalah Do=C
4. Apa tanda tempo yang digunakan pada lagu tersebut?
Tanda tempo yang digunakan adalah Moderato
5. Apa arti tanda tempo tersebut?
Moderato artinya dinyanyikan dengan tempo sedang
Ayo Bernyanyi
Berlatihlah menyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul”. Berlatihlah terus dan mengulang-ulanginya hingga kamu dapat bernyanyi dengan baik. Perhatikan pengucapan syair lagu agar jelas dan dipahami pendengar.
Simak Video Lagu Gundul-gundul Pacul berikut ini :
Nyanyikan lagu “Gundul Gundul Pacul” dengan nada dasar yang berbeda. Rasakan mana yang lebih nyaman bagimu untuk menyanyikannya.
Info :
‘Gundul-Gundul Pacul’ adalah salah satu lagu daerah yang ditulis oleh Sunan Kalijaga pada tahun 1400-an. ‘Gundul-Gundul Pacul’ adalah lagu nasihat dari sang Wali bagi para pemimpin Jawa untuk mengutamakan kesejahteraan rakyatnya.
Arti gundul adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundul artinya adalah kehormatan yang tanpa mahkota.
Pacul adalah cangkul. Orang Jawa mengatakan bahwa pacul adalah papat kang ucul (“empat yang lepas”), dengan pengertian kemuliaan seseorang sangat tergantung kepada empat hal, yaitu cara orang tersebut menggunakan mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Jika empat hal itu lepas, kehormatan orang tersebut juga akan lepas. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat. Telinga digunakan untuk mendengar nasihat. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil. Gembelengan artinya “besar kepala, sombong, dan bermain-main” dalam menggunakan kehormatannya.
Dengan demikian, makna kalimat ini adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa pacul untuk mencangkul (mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya). Namun, orang yang sudah kehilangan empat indra tersebut akan berubah sikapnya menjadi congkak (gembelengan).
Nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan. Nyunggi wakul (membawa bakul di atas kepala) dilambangkan sebagai menjunjung amanah rakyat. Namun, saat membawa bakul, sikapnya sombong hati (gembelengan). Wakul ngglimpang (bakul terguling) melambangkan amanah dari rakyat terjatuh, akibat sikap sombong saat membawa amanah tersebut. Segane dadi sak ratan (nasinya jadi sehalaman) melambangkan hasil yang diperoleh menjadi berantakan dan sia-sia, tidak bisa dimakan lagi (tidak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat).
Ayo Membaca
Tangga Nada Diatonis Minor
Tangga nada diatonis minor memiliki interval (jarak nada) 1 ½ 1 1 1 ½ 1 1. Tangga nada diatonis minor ada bermacam-macam salah satunya tangga nada diatonis minor harmonis. Tangga nada diatonis minor harmonis adalah tangga nada diatonis minor dengan nada ketujuh dinaikkan setengah. Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis minor harmonis berikut.
Ciri-ciri tangga nada diatonis minor biasanya sebagai berikut.
- Lagu bersifat sedih.
- Lagu kurang bersemangat.
- Melodi lagu biasanya diawali dan diakhiri nada 6 (la). Namun, tidak menutup kemungkinan diawali nada 3 (mi) dan diakhiri nada 6 (la).
Secara umum, lagu bertangga nada diatonis minor bersifat sedih dan kurang bersemangat. Namun, ada pula lagu bertangga nada minor yang gembira dan bersemangat, misalnya lagu “Ayam Den Lapeh” dan “Bungong Jeumpa”.
KESIMPULAN
Adakah pengetahuan dan keterampilan yang dapat kamu berikan bagi perbaikan lingkungan sekitarmu? Apakah itu?
Pengetahuna yang dapat saya berikan bagi perbaikan lingkungan sekitar adalah penerapan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan dalam masyarakat.
Sikap baik apakah yang dapat menjadikan kehidupanmu dan lingkungan sekitarmu menjadi lebih baik?
Bersama
Sikap baik yang dapat menjadikan lingkungan sekitar menjadi lebih baik diantaranya adalah percaya diri dan bekerja sama.
No comments:
Post a Comment