Pembelajaran 6
Pengambilan
keputusan harus didasarkan pada beberapa nilai penting agar semua pihak yang
terlibat merasakan keadilan. Nilai yang mendasar tersebut di antaranya ialah
sebagai berikut.
1. Nilai Kebersamaan
Pengambilan keputusan harus dilakukan secara bersama-sama duduk dalam suatu tempat dengan tujuan yang sama demi kebaikan bersama. Walaupun setiap peserta rapat berasal dari latar belakang yang berbeda namun harus tetap mendahulukan kepentingan umum dan mengesampingkan kepentingan pribadi.
2. Nilai Kebebasan Mengemukakan Pendapat
Bebas artinya tidak mendapat paksaan dari orang lain, semua peserta rapat boleh mengutarakan pendapatnya. Pendapat yang diberikan harus logis dan masuk di akal, tidak menimbulkan perpecahan, sesuai dengan norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
3. Nilai Menghargai Pendapat Orang Lain
Setiap peserta rapat haruslah mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain tanpa menyela orang yang sedang mengemukakan pendapat. Bila tidak setuju dengan pendapat yang dikemukakan peserta lain, boleh menanggapinya tetapi dengan cara yang sopan agar tidak menimbulkan permasalahan.
4. Nilai Jiwa Besar Serta Lapang Dada Melaksanakan Hasil Keputusan Dengan Rasa Penuh Tanggung Jawab
1. Nilai Kebersamaan
Pengambilan keputusan harus dilakukan secara bersama-sama duduk dalam suatu tempat dengan tujuan yang sama demi kebaikan bersama. Walaupun setiap peserta rapat berasal dari latar belakang yang berbeda namun harus tetap mendahulukan kepentingan umum dan mengesampingkan kepentingan pribadi.
2. Nilai Kebebasan Mengemukakan Pendapat
Bebas artinya tidak mendapat paksaan dari orang lain, semua peserta rapat boleh mengutarakan pendapatnya. Pendapat yang diberikan harus logis dan masuk di akal, tidak menimbulkan perpecahan, sesuai dengan norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
3. Nilai Menghargai Pendapat Orang Lain
Setiap peserta rapat haruslah mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain tanpa menyela orang yang sedang mengemukakan pendapat. Bila tidak setuju dengan pendapat yang dikemukakan peserta lain, boleh menanggapinya tetapi dengan cara yang sopan agar tidak menimbulkan permasalahan.
4. Nilai Jiwa Besar Serta Lapang Dada Melaksanakan Hasil Keputusan Dengan Rasa Penuh Tanggung Jawab
Nilai
persamaan hak, ialah seluruh peserta rapat diberi hak yang sama untuk
mengemukakan pendapatnya. Mereka diberikan kebebasan untuk mengungkapkan ide
atau gagasan.
Ciri-ciri
musyawarah untuk mufakat antara lain sebagai berikut.
1.
Sesuai dengan kepentingan bersama.
2.
Usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak memberatkan.
3.
Dalam musyawarah, pertimbangan moral lebih diutamakan dan bersumber dari
hati nurani yang jujur.
4.
Pembicaraan harus dapat diterima dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani.
Dalam
pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat kita harus berpedoman pada
prinsip-prinsip dan aturan musyawarah, antara lain sebagai berikut.
1.
Musyawarah dilandasi dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur.
2.
Musyawarah dilandasi semangat kegotongroyongan dan kekeluargaan.
3.
Mengutamakan kepentingan umum.
4.
Menghargai pendapat orang lain.
5.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
6.
Melaksanakan keputusan bersama dengan dilandasi itikad baik dan penuh rasa tanggung
jawab.
Tata cara dan persyaratan musyawarah antara lain sebagai berikut.
1.
Peserta musyawarah harus hadir sebelum musyawarah dimulai.
2.
Musyawarah dimulai jika peserta musyawarah telah mencapai kuorum. Kuorum
adalah penetapan jumlah minimum anggota yang harus hadir pada saat musyawarah.
3.
Ada susunan kepanitiaan yang minimal terdiri dari: ketua, notulis, dan
peserta musyawarah.
4.
Setiap peserta musyawarah berhak menyampaikan pendapat.
5.
Setiap peserta musyawarah harus menghargai pendapat orang lain.
6.
Pendapat yang disampaikan harus dapat diterima akal sehat, tidak untuk
kepentingan pribadi atau golongan, tidak menimbulkan perpecahan, sesuai dengan
norma, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
Cara-cara mengeluarkan pendapat antara lain sebagai berikut.
1.
Mengacungkan tangan sebagai tanda izin bicara.
2.
Berbicara setelah dipersilakan.
3.
Kalau ada yang berbicara menunggu sampai pembicaraan selesai.
4.
Bersikap sopan.
5.
Suara cukup jelas.
Sikap dalam musyawarah antara lain sebagai berikut.
1.
Menghargai/menghormati pendapat orang lain.
2.
Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.
Tidak boleh mencela pendapat orang lain.
4.
Tidak boleh memotong pembicaraan orang lain.
Latihan Soal
Ayo Berlatih
Dari bacaan tentang musyawarah di atas, buatlah daftar pertanyaan dan jawaban menggunakan kata tanya apa, siapa, di mana, bagaimana, dan mengapa. Tuliskan dalam bentuk tabel seperti di bawah, kemudian gunakan untuk bertanya jawab dengan teman-temanmu dari kelompok lain.
Dari bacaan tentang musyawarah di atas, buatlah daftar pertanyaan dan jawaban menggunakan kata tanya apa, siapa, di mana, bagaimana, dan mengapa. Tuliskan dalam bentuk tabel seperti di bawah, kemudian gunakan untuk bertanya jawab dengan teman-temanmu dari kelompok lain.
Persiapan Peragaan Karya Tari
Pertunjukan karya tari seni tari perlu persiapan. Persiapan itu pada dasarnya bertujuan agar karya tari benar-benar pantas ditampilkan di depan penonton. Selain itu, pertunjukan diharapkan berhasil dengan baik. Jika pertunjukan berhasil dengan baik, tentu penonton tidak akan kecewa dan koreografer pun akan merasa puas dengan karyanya. Berikut ini beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk pertunjukkan karya tari.
Pertunjukan karya tari seni tari perlu persiapan. Persiapan itu pada dasarnya bertujuan agar karya tari benar-benar pantas ditampilkan di depan penonton. Selain itu, pertunjukan diharapkan berhasil dengan baik. Jika pertunjukan berhasil dengan baik, tentu penonton tidak akan kecewa dan koreografer pun akan merasa puas dengan karyanya. Berikut ini beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk pertunjukkan karya tari.
No.
|
Hal-hal Yang Diperhatikan
|
Keterangan
|
1
|
Bentuk Tari
|
Berdasarkan bentuk penyajiannya, ada tiga macam karya tari, yaitu tari
tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok. Agar pertunjukkan karya tari
lebih bervariatif dan meriah, akan lebih baik jika ketiga bentuk karya tari
tersebut ditampilkan.
Tari Golek merupakan bentuk tari tunggal, karena itu dibutuhkan satu orang untuk memperagakan. Namun tidak menutup kemungkinan diperagakan oleh dua, tiga, atau empat penari. |
2
|
Gerak Tari
|
Dalam tari Golek ada gerak murni dan maknawi dengan berbagai tingkatan,
di antaranya gerak sembahan sila, gerak muryani busana, dan gerak trisik.
|
3
|
Busana Tari
|
Busana yang perlu dipersiapkan meliputi kain, baju, setagen, sampur,
jamang,sinyong, slepe, dan aksesoris berupa gelang, kalung, subang, dan
cunduk mentul.
|
4
|
Tata Rias
|
Alat rias yang digunakan untuk merias penari terdiri dari puff bedak,
kuas bedak, kuas pemerah pipi, kuas eye shadow, kuas pewarna bibir, sisir dan
kuas alis, sisir bulu mata, cermin.
Alat rias yang digunakan untuk merias penari terdiri dari pembersih, penyegar, alas bedak, bedak tabur, bedak padat, eye shadow, pensil alis, eye liner, maskara, perona pipi, lipstick, dan bulu mata palsu. Alat untuk menata rambut dan busana penari Golek adalah sisir biasa, cermin, jepit rambut besar, jepit rambut kecil, dan harnet bulat. |
5
|
Properti/alat
|
Alat yang digunakan untuk melakukan gerak tari golek adalah kipas.
|
6
|
Iringan
|
Iringan tari Golek menggunakan alat musik gamelan jawa yang dimainkan
secara langsung atau dengan memutar kaset rekaman melalui tape recorder.
|