Thursday, 11 September 2025

MATERI AJAR JUMAT, 12 SEPTEMBER 2025


Hari / Tanggal       : Jumat, 12 September 2025

Fase/Kelas              : C / VI

Mata Pelajaran      : IPAS


IPAS

CP: Merefleksikan sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; menganalisis hubungan antar komponen biotik dan abiotik, serta pengaruhnya terhadap ekosistem; menjelaskan fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; menghasilkan upaya penghematan energi,  serta  pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; menjelaskan sistem tata surya, serta kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; menjelaskan letak dan kondisi geografis negara Indonesia dengan menggunakan peta konvensional/digital; meninjau sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; menemukan keragaman budaya nasional dalam konteks kebhinekaan berdasarkan pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di wilayah tempat tinggal; serta menerapkan kegiatan ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar.

Tujuan Pembelajaran: Murid dapat mengidentifikasi organ organ yang terlibat dalam sistem gerak pada manusia. 




Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.






 Organ gerak pada hewan dan manusia memiliki kesamaan. Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada dua macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.


Sistem gerak adalah  sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian, otot dan tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk memberikan betuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas, seperti berlari, berjalan, menari.

Saat kita berjalan, mengapa kaki kita bisa bergerak? Mengapa juga tangan kita bisa berayun, memegang, dan menggenggam? Ya, kaki dan tangan kita bisa bergerak karena pada kaki dan tangan kita terdapat tulang dan otot. Tulang dan otot inilah yang bisa mengerakkan tangan dan kaki kita. Tangan dan otot merupakan alat gerak.

Ayo Mengamati

Organ Gerak

Ayo Berlatih
Tubuh manusia, khususnya tangan dan kaki terdiri atas beberapa tulang. Nah, perhatikan gambar rangka tangan dan kaki berikut ini. Coba kenali dan tunjukkan nama tulang-tulang tersebut melalui gambar berikut. Pasangkan antara gambar dengan keterangan menggunakan garis!

Anggota Gerak



Salah satu ciri manusia adalah bergerak. Sistem gerak pada manusia terdiri dari tulang, otot, sendi serta organ-organ lain seperti ligmen dan tulang rawan. Membuat replika tangan merupakan salah satu untuk cara dalam mempelajari alat gerak. Sedotan digunakan untuk menguatkan kertas, sedotan dianalogikan sebagai rangka atau tulang-tulang jari. Lalu bagaimana jika tidak ada sedotan, Maka yang akan terjadi ialah kertas akan terlipat. Kegiatan ini dianalogikan tubuh manusia tanpa tulang pasti tidak akan terbentuk.

   Selanjutnya tali berfungsi untuk menarik replika jari, tali dianalogikan seperti syaraf yang akan mengendalikan jari. Tanpa tali apa yang akan terjadi? Replika tangan tidak akan bergerak, seperti itulah fungsi sistem syaraf pada manusia.

Ayo Berdiskusi
Kamu telah mengetahui organ gerak manusia, terutama tulang. Sekarang, diskusikan dengan temanmu fungsi dari masing-masing tulang tersebut. Untuk memudahkan pekerjanmu, kamu bisa mencari buku referensi di perpustakaan sekolah.

No.Nama TulangFungsi
1.Tulang hasta.Membentuk lengan bawah sebagai alat gerak manusia serta menghubungkan lengan atas dengan pergelangan tangan.
2.Tulang lengan atasMenjadi penghubung antar gelang bahu dan tulang lengan bawah 
3.Tulang pengumpilMenyambungkan bagian siku dengan tangan di sisi ibu jari
4.Tulang pergelangan tanganMenghubungkan tulang jari (phalanges) dengan tulang telapak tangan (carpals).
5.Tulang telapak tanganSebagai pemberi bentuk tangan, juga menghubungkan tulang jari (phalanges) dgn tulang pangkal tangan (carpals).
Metacarpals juga berfungsi untuk membentuk buku jari, yang dibentuk saat kamu mengepalkan tangan.
6.Tulang pahaSebagai penggerak untuk berjalan dan berlari
7.Tulang keringSebagai penahan benturan di kaki dan sebagai penggerak untuk berjalan dan berlari,
8.Tulang betisPenahan tulang betis dalam menjaga keseimbangan dan sebagai penggerak untuk berjalan dan berlari
9.Tulang pergelangan kakiMemungkinkan gerak naik turun kaki, karena adanya sendi engsel
10.Tulang telapak kakiMemungkinkan kaki untuk berpijak sehingga dapat berjalan, berlari dan berdiri
11.Tulang jari kakiBerfungsi sebagai pijakan dan juga membantu badan agar lebih seimbang

Wednesday, 10 September 2025

MATERI AJAR KAMIS, 11 SEPTEMBER 2025

 Hari / Tanggal       : Kamis, 11 September 2025

Fase/Kelas              : C / VI

Mata Pelajaran      : Matematika, Pendidikan Pancasila, Seni Rupa



Matematika

Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uangMereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPBPeserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)

Tujuan Pembelajaran : Murid dapat merubah berbagai bentuk pecahan menjadi bilangan pecahan desimal.


Pancasila

Peserta didik mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.

Tujuan Pembelajaran : 

Menjelaskan pengertian norma hukum, agama, kesusilaan, dan sopan santun.

Memberikan contoh penerapan norma dalam kehidupan sehari-hari.

Menyadari pentingnya norma untuk menciptakan ketertiban dan kerukunan hidup.

Seni Rupa

Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa.


Tujuan Pembelajaran: 

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian makrame.

2. Peserta didik menyebutkan bahan tali untuk makrame.

3. Peserta didik dapat menguraikan jenis- jenis simpul.

4. Peserta didik dapat menyebutkan contoh karya makrame 






Assalamualaikum wr.wb

Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya... 
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.




MATEMATIKA

Pengertian Pecahan Desimal

Mengutip buku Get Success UN Matematika oleh Slamet Riyadi, bilangan pecahan desimal adalah bilangan yang terdiri atas dua angka atau lebih dari disertai tanda koma, sehingga memiliki arti per sepuluhan, per seratusan, per seribuan, dan seterusnya.

Misalnya:

  • 2,7 dengan pengertian, 2 menunjukkan angka satuan dan 7 menunjukkan angka per sepuluhan.
  • 1,35 dengan pengertian, 1 menunjukkan angka satuan, 3 menunjukkan angka per sepuluhan, dan 5 menunjukkan angka per seratusan.

Cara Mengubah Pecahan Desimal ke Pecahan biasa

Dalam buku Pintar Matematika SD oleh Budhi Yuwono dijelaskan mengenai cara mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa, yaitu dengan mengubah pecahan desimal ke bentuk pecahan yang terdiri dari pembilang dan penyebut. Kemudian Si Kecil dapat mencari FPB-nya, lalu disederhanakan.

Misalnya:

Ubah pecahan desimal 0,625 menjadi pecahan biasa!

Pembahasan:

0,625 = 625/1000

FPB dari 625 dan 1000 adalah 125

625/1000 =  625/1000:125/125 = 5/8

Jadi, 5/8 sama dengan 0,625

Cara Mengubah Pecahan Desimal ke Pecahan Campuran

Cara mengubah pecahan desimal ke pecahan campuran adalah mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa terlebih dahulu, kemudian disederhanakan menjadi pecahan campuran.

Misalnya:

Ubah pecahan desimal 5,25 menjadi pecahan campuran!

Pembahasan:

5,25 = 525/100

FPB dari 525 dan 100 adalah 25

525/100 = 525/100:25/25 = 21/4

Jadi, 21/4 disederhanakan ke pecahan campuran menjadi 5 1/4

Cara Mengubah Pecahan Desimal ke Persen

Mengutip buku Panduan Belajar dan Evaluasi Matematika oleh Wini Kristianti dan Dhesy Adhalia, cara mengubah pecahan desimal menjadi persen, Si Kecil dapat mengubah pecahan desimal tersebut ke dalam bentuk pecahan biasa. Kemudian, kalikan penyebut pecahan tersebut dengan angka yang dapat menjadikannya 100, sehingga hasilnya bisa dinyatakan dalam bentuk persen.

Misalnya:

0,2 = 2/10 Kemudian 2/10 dikalikan bilangan tertentu agar penyebutnya menjadi 100

2/10 x   10 /10   = 20/100 = 20%

Sekarang kita akan membahas tentang cara merubah berbagai bentuk pecahan enjadi bentuk desimal. Amati video pembelajaran berikut ini ya:







Materi Ajar Pendidikan Pancasila

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut untuk masing-masing norma:
  • Sumber: 
    Ajaran dan wahyu Tuhan Yang Maha Esa. 
  • Tujuan: 
    Mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama manusia, serta menjaga hubungan spiritual. 
  • Sanksi: 
    Dosa atau siksa di akhirat jika dilanggar, serta pahala bagi yang mematuhi. 
  • Contoh: 
    Melaksanakan ibadah sesuai agama masing-masing, menghormati hari raya agama lain. 
2. Norma Hukum 
  • Sumber: Peraturan dan undang-undang yang dibuat oleh negara.
  • Tujuan: Mengatur tata tertib dalam masyarakat agar tercipta keadilan.
  • Sanksi: Sanksi hukum yang tegas, mengikat, dan memaksa jika dilanggar.
  • Contoh: Menaati peraturan lalu lintas, membayar pajak, tidak mencuri.
  • Sumber: Hati nurani dan kesadaran individu tentang benar dan salah. 
  • Tujuan: Pedoman hidup untuk membedakan perilaku baik dan buruk, menjaga hubungan baik antarindividu. 
  • Sanksi: Sanksi sosial seperti celaan, penyesalan, atau penurunan nilai diri di mata masyarakat. 
  • Contoh: Berperilaku jujur, menghormati orang tua, berbuat baik terhadap sesama. 
  • Sumber: Pandangan dan kebiasaan masyarakat tentang sopan santun yang berlaku di suatu lingkungan. 
  • Tujuan: Mengatur pergaulan agar saling hormat menghormati dalam masyarakat. 
  • Sanksi: Sanksi sosial berupa dicela atau dianggap tidak sopan oleh masyarakat. 
  • Contoh: Berbahasa sopan kepada orang tua, mengucapkan salam, menghargai orang berbicara, tidak menyerobot antrean. 



SENI RUPA

Makrame adalah seni mengikat tali untuk menciptakan kerajinan dengan berbagai bentuk dan fungsi. Teknik simpul yang beragam digunakan untuk pembuatannya, menghasilkan produk akhir berupa karya yang unik dan juga fungsional. 

Secara luas, pengertian makrame bisa mencakup hiasan dinding tali simpul, aksesoris pribadi, barang-barang rumah tangga, dan elemen dekoratif pada tas juga pakaian yang dibuat dengan tangan. Untuk mempelajari teknik makrame, Knittopreneurs perlu menguasai berbagai jenis simpul, yang menjadi dasar pembuatan kerajinan tekstil makrame.

Dapat disimpulkan, bahwa pengertian kerajinan makrame adalah seni mengikat tali yang melibatkan penggunaan simpul untuk menciptakan berbagai karya.

Jenis - Jenis Tali Makrame

Pemilihan jenis tali ini akan memengaruhi tekstur, kekuatan, dan hasil akhir karya makrame Anda. 
Berdasarkan Bahan:
  • Tali Katun: Paling umum digunakan, tahan lama, lentur, kuat, dan cukup murah. 
  • Tali Linen: Kuat dan halus, menghasilkan tampilan yang indah, tersedia dalam berbagai warna. 
  • Tali Rami: Kuat, serbaguna, dan tahan lama, memberikan kesan pedesaan karena seratnya yang kokoh. 
  • Tali Akrilik: Memiliki serat yang sangat halus, cocok untuk busana makrame. 
  • Tali Nilon (atau Poliester): Mirip dengan sutra dalam tampilan dan tekstur, namun cenderung licin dan ujung-ujungnya mudah lepas jika tidak diikat dengan baik. 
Berdasarkan Struktur:
  • Terdiri dari benang-benang tunggal yang dililit. Jenis ini sangat cocok untuk membuat jumbai atau tassel karena mudah diurai dan disisir. 
  • Beberapa untai tunggal dipilin bersama menjadi satu untuk membentuk tali yang lebih tebal dan kuat. Tali 3-lapis adalah yang paling umum, tetapi tersedia juga 4-lapis atau 5-lapis untuk proyek yang membutuhkan kekuatan lebih. 
  • Braided (Berkepang):
    Tali yang dibentuk seperti kepang dengan lilitan yang banyak. Jenis ini sulit diurai tapi akan menghasilkan jumbai yang lebih bagus dan menjaga tali tidak mudah terlepas. 
Faktor yang Mempengaruhi Pilihan:

  • Hasil Akhir: Tekstur dan kekokohan tali memengaruhi tampilan akhir karya makrame. 
  • Fungsi Proyek: Tali multi-lapis atau kepang lebih kuat dan cocok untuk benda yang menahan beban berat, seperti gantungan pot atau tas. 

Apa Saja Fungsi Kerajinan Makrame?

Selain memiliki fungsi yang dekoratif dan fungsional, makrame pun bisa menawarkan alternatif yang ramah lingkungan untuk produk dekorasi rumah dan fashion. Sebab, umumnya produk akhir kerajinan makrame dibuat dari bahan alami seperti katun, linen, atau rami. 

Makrame juga bisa digunakan untuk penggunaan pribadi ataupun diberikan sebagai kado dan souvenir di berbagai kesempatan. Produknya memiliki nilai lebih, selain cantik juga unik, menjadikannya cocok dijadikan barang yang spesial untuk diberikan kepada orang lain. 

Makrame juga bisa digunakan untuk penggunaan pribadi ataupun diberikan sebagai kado dan souvenir di berbagai kesempatan. Produknya memiliki nilai lebih, selain cantik juga unik, menjadikannya cocok dijadikan barang yang spesial untuk diberikan kepada orang lain.

Mengenal Teknik Dasar dalam Membuat Makrame

Dalam pembuatan kerajinan makrame, teknik yang digunakan berupa variasi dari beberapa simpul dasar yang dikombinasikan untuk menciptakan pola yang kompleks dan unik. Ada beberapa komponen dari kerajinan tangan ini yang Knittopreneurs perlu ingat:

  • Simpul Dasar

Dapat dikatakan sebagai ‘fondasi’ dari semua pembuatan makrame, meliputi simpul datar (flat knot), simpul spiral (spiral knot), dan simpul picot (square knot picot), yang masing-masingnya memberikan tekstur dan pola yang berbeda pada karya makrame.

  • Simpul Lilit

Teknik ini melibatkan melilitkan satu tali di sekitar tali lainnya untuk menciptakan efek yang khas. Kerajinan makrame seperti tas dan dompet biasanya dibuat dengan teknik ini, untuk menambahkan dimensi dan tekstur pada produk.

  • Simpul Tambah

Teknik ini digunakan untuk menambahkan tali baru ke dalam karya makrame, memungkinkan pembuatan desain yang lebih luas dan kompleks.

Memahami Berbagai Jenis Simpul Kerajinan Makrame

Nah, variasi teknik makrame yang sudah kita bahas, biasanya akan dibentuk dari berbagai simpul-simpul berikut:

  • Simpul Cina (Chinese Knot): Salah satu jenis simpul yang sangat dekoratif, sering digunakan untuk aksen pada karya makrame.
  • Simpul Penuh (Square Knot): Dasar dari banyak proyek makrame, simpul ini digunakan untuk membuat pola datar atau tiga dimensi tergantung pada aplikasinya.
  • Simpul Bergelombang (Wavy Knot): Menciptakan efek bergelombang pada karya makrame, dan dapat memberikan tekstur unik pada produk.
  • Simpul Josephine: Kompleks dan dekoratif, sering digunakan untuk menambah detail pada hiasan dinding atau aksesoris.

Contoh Produk Kerajinan Makrame untuk Sehari-Hari

Produk kerajinan makrame sangat beragam, dan bisa dijadikan sebagai dekorasi, berfungsi untuk kehidupan sehari-hari, serta menjadi pilihan kado yang unik. Ada apa saja?

Gantungan Tanaman


Gantungan tanaman dari makrame menambahkan sentuhan alam dan kesan hangat ke dalam ruangan. Knittopreneurs bisa memilih yang dibuat dengan tali atau benang dengan warna-warna netral, atau warna hijau sage. Sangat cocok untuk dekorasi rumah dengan tema alami atau bohemian.

Hiasan Dinding

Sebagai sentuhan dekoratif pada dinding, hiasan makrame bisa memperkaya tampilan keseluruhan dari ruangan. Dengan desainnya yang unik dan menarik, Knittopreneurs bisa menggunakannya untuk memberikan nuansa tenang dan elegan pada ruangan pilihan. 

Pilih warna krem atau putih jika ingin menonjolkan perabotan di ruangan, namun bisa juga memilih warna-warna cerah yang mencolok, dan disesuaikan dengan tema keseluruhan.

Dompet Kecil

Dompet kecil dengan bahan makrame cocok untuk menyimpan barang-barang penting seperti uang atau kartu.

Tas Belanja


Bantal Sofa

Bantal sofa dengan detail makrame cocok diletakkan di ruang tamu, memberikan kenyamanan yang lebih. Knittopreneurs bisa memilih untuk menggunakan warna pastel seperti merah muda atau biru muda, agar tetap unik tapi tidak mudah kotor disaat yang bersamaan.

Tatakan Gelas


Cara Merawat Produk dari Kerajinan Makrame

Jika sudah memiliki produk makrame di rumah, atau berencana membuatnya, Minto sudah mengumpulkan berbagai tips untuk merawatnya:

  • Bersihkan Secara Teratur

Debu dan kotoran bisa menumpuk pada makrame, terutama pada karya yang digantung seperti hiasan dinding atau gantungan tanaman. Gunakan sikat lembut atau penyedot debu dengan ujung yang lebih kecil untuk menghilangkan debu secara rutin.

  • Cuci dengan Hati-Hati

Jika makrame perlu dicuci, cuci dengan tangan menggunakan air dingin dan sabun lembut. Hindari menggunakan pemutih atau detergen keras yang dapat merusak serat tali. Untuk kerajinan makrame yang lebih kecil, bisa juga dimasukkan ke dalam sarung bantal atau tas jaring untuk dicuci di mesin cuci dengan setting paling rendah.

  • Simpan dengan Benar

Saat tidak digunakan atau ingin disimpan, lipat makrame dengan hati-hati untuk menghindari kemungkinan simpul dan tali kusut. Simpan di tempat yang kering dan bebas dari serangga atau hama yang bisa merusak serat tali.

  • Rapikan Simpul dan Fringe

Untuk simpul atau fringe yang terlihat kusut, gunakan sisir dengan gigi yang jarang untuk merapikannya. Ini akan membantu Knittopreneurs dalam menjaga tampilan makrame tetap rapi.

  • Pencegahan Kerusakan

Hindari menempatkan makrame di area yang lembab atau terkena sinar matahari langsung untuk waktu yang lama. Kelembaban bisa menyebabkan tumbuhnya jamur, sementara paparan matahari bisa memudarkan warna.

  • Perawatan Khusus untuk Warna

Untuk makrame yang terbuat dari benang atau tali berwarna (selain putih), pastikan untuk tes kestabilan warna sebelum mencuci. Pertimbangkan juga untuk menggunakan spray pelindung warna yang aman untuk tekstil.


MATERI AJAR JUMAT, 12 SEPTEMBER 2025

Hari / Tanggal       : Jumat, 12 September 2025 Fase/Kelas              : C / VI Mata Pelajaran      : IPAS IPAS CP: Merefleksikan   sistem ...