Hari / Tanggal : Kamis, 28 Agustus 2025
Fase/Kelas : C / VI
Mata Pelajaran : Matematika, Pendidikan Pancasila, Seni Rupa
CP Matematika:
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Tujuan Pembelajaran :
Murid dapat melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan.
SENI RUPA
Capaian Pembelajaran:
ELEMEN | CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Mengalami (Experiencing) | Pada akhir fase C, Peserta didik mampu memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain. Peserta didik mampu membuat karya rupa berdasarkan gagasannya sendiri atau mengambil inspirasi dari luar dirinya dengan menggunakan dan menggabungkan unsur garis, warna, tekstur, bentuk, dan bangun. Peserta didik mampu menggunakan perspektif dalam membuat karya 2 dimensi. Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa. |
Menciptakan (Making/Creating)
| Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa. Peserta didik mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya. Peserta didik mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni. |
Merefleksikan (Reflecting)
| Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yarng diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa. Peserta didik mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya. Peserta didik mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosakata seni. |
Tujuan Pembelajaran:
Murid dapat memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya.
Capaian Pembelajaran:
Pendidikan Pancasila
Capaian pembelajaran:
Murid mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.
Tujuan Pembelajaran : Murid dapat memahami, mensyukuri, dan menunjukan pengamalan nilai-nilai pancasila
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan belajar hari ini!
MATEMATIKA
1. Hasil Bagi dan Pecahan
2. Bagilah pernyataan di atas menjadi 3 kelompok berdasarkan jawabannya.
2 : 1, dan 2 : 2
2 : 4 dan 2 : 5
2 : 3 adalah 0,666..., jadi bilangan ini tidak dapat dinyatakan dengan tepat sebagai bilangan desimal karena tidak ada akhirnya.
2/3
- Jika jumlah orang yang akan dibagi dari 1 sampai 5, carilah jumlah liter untuk setiap orang dalam bentuk desimal.
- Jika ada satu dan dua orang, kita bisa mengekspresikannya sebagai bilangan bulat
- Ketika 3 orang, tidak bisa dibagi habis.
- Ketika 4 dan 5 orang, ungkapkanlah dengan desimal
- Apakah mungkin untuk mewakili satu orang dengan jelas ketika ada tiga orang.
- Dengan mengelompokkan bilangan menjadi tiga kategori, dapat diketahui bahwa ada bilangan yang tidak dapat direpresentasikan dengan desimal.
2. Berapa meter panjang setiap bagian jika 3 m tali dibagi menjadi 4 bagian yang sama?
3 : 4
3 : 4=3/4
- Membagi menjadi 4 bagian yang sama dari 2 m adalah 2/4 m dari tali 1 m. 2 : 4 = 2/4
- 3 meter yang dibagi 4 sama rata adalah 3/4 meter dari tali 1 meter. 3 : 4 = 3/4
2: 5 = 2/5 = 0,4
7. Ayo nyatakan bilangan desimal 0,19 dan 1,7 sebagai pecahan.
Bilangan desimal dapat dinyatakan sebagai pecahan jika kita memilih 1/10 dan 1/100 sebagai unitnya.
Bilangan bulat, bilangan desimal, dan pecahan semuanya dapat dinyatakan pada garis bilangan.Hal ini dapat mempermudah untuk membandingkan bilangan tersebut.
Demikikian pembahasan mengenai Pecahan, Bilangan Desimal, dan Bilangan Bulat. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Irama (Ritme) adalah pengulangan unsur visual seperti garis, bentuk, warna, atau motif secara teratur maupun terputus-putus, yang menciptakan kesan gerak dan keteraturan dalam sebuah karya seni.
🖼️ B. Irama dalam Karya Dua Dimensi (2D)
Karya dua dimensi adalah karya seni yang memiliki panjang dan lebar saja (tidak memiliki volume), contohnya: lukisan, gambar, motif batik, poster.
✔️ Contoh Penggunaan Irama dalam 2D:
Motif Batik:
Pola bunga atau garis yang berulang secara teratur menciptakan irama visual.Lukisan Abstrak:
Warna dan bentuk diulang dalam posisi berbeda untuk menampilkan ritme.
🗿 C. Irama dalam Karya Tiga Dimensi (3D)
Karya tiga dimensi adalah karya seni yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi, contohnya: patung, kerajinan tanah liat, anyaman bambu, dan instalasi seni.
✔️ Contoh Penggunaan Irama dalam 3D:
Patung Penari:
Beberapa patung dengan pose berbeda tetapi berurutan, menciptakan irama gerak.Anyaman Bambu:
Pola anyaman kotak yang diulang secara teratur.Relief Dinding Sekolah:
Bentuk daun dan bunga yang diukir berulang.
🖌️ D. Jenis Irama dalam Seni Rupa
| Jenis Irama | Penjelasan | Contoh |
|---|---|---|
| Irama Teratur | Pola diulang secara konsisten | Motif batik kawung |
| Irama Mengalun | Pola berubah secara halus/bertahap | Warna gradasi |
| Irama Bebas | Tidak beraturan, tetapi tetap memiliki pola visual | Lukisan ekspresif |
🎨 Tugas 1
Gambarlah sebuah pola irama 2D di kertas menggunakan bentuk dasar (misalnya: bunga, daun, atau bentuk geometris).
.
🧩 Refleksi
Apa yang kamu rasakan saat membuat pola berulang?
Menurutmu, mengapa irama penting dalam seni rupa?
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi landasan bagi pembangunan bangsa. Nilai-nilai Pancasila yang terdiri dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, tidak hanya berlaku dalam ruang lingkup politik dan sosial, tetapi juga sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat memperkuat hubungan sosial, memperbaiki moralitas, dan membantu menciptakan masyarakat yang adil dan beradab.
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai-nilai spiritual dan keagamaan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menghormati keberagaman agama, menjunjung tinggi ajaran agama masing-masing, dan berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa dan ibadah dapat memperkuat hubungan antara individu dengan dirinya sendiri dan dengan sesama. Penerapan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa juga dapat diwujudkan dalam sikap saling menghormati dan menghargai berbagai kepercayaan agama.
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pancasila menekankan pentingnya menghormati martabat manusia dan memperlakukan sesama dengan adil. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat diterapkan dengan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, dan gender. Selain itu, sikap peduli terhadap sesama yang membutuhkan, seperti memberikan bantuan kepada korban bencana alam atau memberikan kesempatan kepada mereka yang kurang mampu, juga merupakan bentuk penerapan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
C.Persatuan Indonesia
Persatuan adalah kunci keutuhan bangsa Indonesia. Penerapan nilai persatuan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan cara membangun hubungan yang harmonis dengan sesama warga negara, tanpa memandang perbedaan golongan atau suku. Kegiatan bersama, seperti kerja bakti atau komunitas, juga dapat memperkuat ikatan persatuan yang akan meningkatkan kualitas hidup bersama.
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai ini mengajarkan pentingnya partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan kita. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan nilai ini dapat dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam proses demokrasi, seperti memilih pemimpin-pemimpin yang berkualitas dan terlibat dalam diskusi publik tentang kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi masyarakat.
E. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial dapat diterapkan melalui berbagai langkah, seperti memastikan akses yang adil terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan nilai keadilan sosial dapat dilakukan dengan tidak memanfaatkan atau menindas orang lain, tetapi memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat.
untuk lebih memahami materi diatas, silahkan disimak video berikut ini:














No comments:
Post a Comment