Hari/tanggal : Senin, 28 Juli 2025
Kelas : VI ABBAS IBNU FIRNAS
Materi Muatan Pelajaran
B. Indonesia : BAB 1 Bangga Menjadi Anak Indonesia
Pendidikan Anti Korupsi : Apa Itu Korupsi?
Capaian Kompetensi:
1. Siswa dapat menyimpulkan nilai-nilai kejujuran dalam mengungkapkan sesuatu sesuai kenyataan di kehidupan sehari-hari
2. Siswa mampu menerapkan nilai-nilai kejujuran dalam mengungkapkan sesuatu sesuai kenyataan di kehidupan sehari-hari
3. siswa dapat bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
CP Bahasa Indonesia
Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks (fiksi dan informasional) yang disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Peserta didik berpartisipasi aktif dalam diskusi, serta mampu menulis teks naratif dan surat untuk menggambarkan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur.
Tujuan Pembelajaran: Murid dapat memahami dan menganalisis perasaan tokoh, permasalahan yang dihadapinya, serta solusi dalam teks narasi "Aku Anak Indonesia".
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan belajar hari ini!
BAHASA INDONESIA
| Pertanyaan | Informasi jawaban di baris ke-... |
|---|---|
| Sejak kapan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional? | 1 |
| Bahasa apa yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia? | 8 |
| Mengapa bahasa Indonesia yang dipilih menjadi bahasa nasional, bukan bahasa dari penjajah Belanda? | 13 |
| Mengapa bahasa Jawa tidak dipilih menjadi bahasa nasional meskipun jumlah penuturnya (pembicaranya) sangat besar? | 18 dan 19 |
| Apa yang dimaksud dengan Lingua Franca? | 14 |
| Mengapa bahasa Indonesia disebut sebagai bahasa yang egaliter? | 20 |
- berikrar: v berjanji dengan sungguh hati; berteguh janji; mengakui (mengesahkan, membenarkan) kebenaran
- tumpah darah: tempat (daerah) kelahiran
- tekad: v kemauan (kehendak) yang pasti; kebulatan hati
- mengemban: v ki melaksanakan (tugas, cita-cita, kewajiban, dan sebagainya)
- mengukuhkan: v mengesahkan; menetapkan (tentang kedudukan, jabatan)
- kolonial: a berhubungan dengan sifat jajahan
- politik etis: pemikiran progresif bahwa pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral menyejahterakan penduduk Hindia Belanda sebab telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda. Istilah lain: politik balas budi
- bumiputra: n anak negeri; penduduk asli
- lingua franca: n bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi di antara kelompok
- egaliter: a bersifat sama; sederajat
- penutur: n orang yang bertutur; orang yang berbicara; orang yang mengucap atau mengucapkan
- cikal bakal: orang yang menurunkan; nenek moyang
- tingkat tutur: variasi bahasa yang memiliki perbedaan antara penutur satu dengan penutur lain yang ditentukan oleh perbedaan kesopanan penutur terhadap mitra tuturnya
| No. | Kata Baru | Arti Menurut Kamus | Tindakannya |
|---|---|---|---|
| 1. | Lingua Franca | Bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi di antara kelompok masyarakat yang mempunyai bahasa yang berlainan. | Apabila kita bepergian ke luar negeri, akan mudah kalau kita dapat berbicara dalam bahasa Inggris. Di banyak negara di dunia, bahasa Inggris telah diakui sebagai lingua franca internasional. |
| 2. | Tumpah darah | empat (daerah) kelahiran | Salah satu tujuan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia |
| 3. | Bumiputera | Anak negeri; penduduk asli | Tirto Adhi Soerjo menjadikan surat kabar sebagai penyambung persaudaraan antara rakyat bumiputera |
| 4. | Politik etis | Pemikiran progresif bahwa pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral menyejahterakan penduduk Hindia Belanda sebab telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda. Istilah lain: politik balas budi | Berkat politik etis memunculkan golongan elit baru yaitu kaum terdidik yang kemudian mendirikan berbagai perkumpulan seperti Budi Utomo, Indische Partij, dan Sarekat Islam. |
indakan korupsi dalam skala kecil tetap saja tidak dibenarkan karena nantinya akan menjadi kewajaran yang dibiasakan. Karena tindakan korupsi dalam lingkup kecil tetap masuk dalam kategori melakukan tindakan korupsi.
Beberapa jenis korupsi yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari mencakup 4 poin, diantaranya:
1. Suap
Suap dilakukan ketika pengguna jasa secara aktif memberikan imbalan kepada petugas layanan dengan tujuan supaya urusannya cepat diselesaikan.
Pelaku suap ini tidak segan memberikan sejumlah uang walaupun telah melanggar prosedur sekalipun. Misalnya membayar uang damai pada petugas lalu lintas ketika ditilang di jalan dan lain sebagainya.
2. Gratifikasi.
Gratifikasi adalah pemberian, seperti memberikan barang, uang, pinjaman tanpa bunga, diskon, pengobatan cuma-cuma, fasilitas penginapan, tiket perjalanan wisata, komisi, barang, dan fasilitas lainnya.
Contoh tindakan gratifikasi, memberi diskon khusus pada pejabat, memberi hadiah pada guru karena anaknya diberi nilai yang bagus, memberi tiket perjalanan pada pelayanan publik karena urusannya terbantu dan beragam jenis lainnya.
3. Pemerasan.
Pemerasan dilakukan dengan memaksa seseorang yang disertai adanya ancaman ataupun kekerasan untuk mengambil sebanyak-banyaknya dari orang lain atau meminta uang pada orang lain.
Contohnya, memaksa bawahan menyetor uang ke atasan dengan ancaman pecat atau mutasi.
4. Pungutan liar
Pungli merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang, pegawai, atau oknum pejabat pemerintahan dengan meminta sejumlah uang.
Contoh, meminta uang pendaftaran dan iuran pada calon siswa, oknum petugas instansi pemerintah meminta uang seikhlasnya saat mengurus KTP atau perizinan, dan sebagainya.
Agar tindakan korupsi yang disebutkan di atas tidak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, maka ada beberapa kiat yang harus dipedomani yaitu:
1. Terapkan nilai-nilai antikorupsi dalam keseharian atau Jumat Bersepeda KK (jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras).
2. Hidup sesuai dengan kemampuan dan jangan membandingkan diri dengan orang lain, agar terhindar dari perilak yang dapat mengarah pada korupsi.
3. Disiplin dengan waktu, terutama dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan kerjakan pekerjaan tanpa menundanya. Ini salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah supaya tidak korupsi waktu.
4. Catatlah semua pengeluaran sehari-hari dan bedakan berdasarkan kebutuhan dan keingingan. Pastikan kebutuhan utama terpenuhi terlebih dahulu.
5. Bersyukur dengan yang sudah dimiliki dan diraih hari ini sehingga dapat mencegah tindakan korupsi. Apabila tidak bersyukur dan selalu mencari kekurangan diri sendiri, maka bisa mudah tergiur melakukan perilaku koruptif.
Kata jujur menyiratkan sebuah perkataan kebenaran dalam semua situasi dan semua keadaan. Kejujuran juga bisa memiliki arti memenuhi janji, baik itu janji yang tertulis maupun tidak tertulis. Tidak hanya memenuhi janji, memberikan pendapat dan nasihat yang benar juga disebut dengan kejujuran.
Kejujuran juga bisa berarti melakukan sebuah pekerjaan dengan tulus dan sebaik mungkin. Meskipun melakukan pekerjaan tersebut tidak diawasi oleh orang lain, tetap harus mengerjakannya dengan jujur. Memberikan hak kepada orang yang berhak mendapatkan hak tersebut juga bisa disebut dengan perilaku jujur.


No comments:
Post a Comment