Kelas : IV
Tema : Kayanya Negeriku
Subtema : Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia
Pembelajaran : 6
Muatan Pelajaran : Bahasa indonesia, PPKn, IPS ,SBDP
Hari/tanggal : Jumat, 20 Mei 2022
Assalamu'alaikum.
Selamaaatt pagiiii.....
😊😊
Halooo... Apa kabar semuaanya?
Semoga di pagi hari ini kalian lebih semangat lagi untuk belajar yaa...
Mengingat ini pembelajaran terakhir kita di Kelas 4.
Dan hari senin nanti sudah mulai Penilaian Akhir Semester.
Waa.. Gak kerasa yaa, udah hampir 1 tahun berlalu kita belajar di kelas 4.
Yookk bisa yookk...
Semangat belajar nya yak, 💪💪
Selamaaaatt belajar....
Ayo Membaca
Telah kamu ketahui bahwa ikut menjaga lingkungan alam dan sumber daya alam termasuk salah satu kewajiban sebagai warga negara. Banyak contoh perilaku yang dapat ditemukan kaitannya dengan usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam menjaga lingkungan alam dan sumber daya alam di sekitar kita. Salah satunya dengan mendaur ulang sampah, limbah, atau barang-barang bekas tidak terpakai. Jika kewajiban ini kamu laksanakan, tentunya lingkungan alam sekitarmu akan tetap terjaga dan lestari.
Kamu pun dapat menghasilkan produk yang berdaya guna. Namun sebaliknya, apa yang akan terjadi jika kewajibanmu menjaga lingkungan lama tidak kamu laksanakan? Tentunya akan banyak terjadi masalah bahkan bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan menjangkitnya penyakit karena sampah.
Hal yang demikian juga berlaku pada sendi kehidupan yang lain. Oleh karena itu, pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah berjalan seimbang agar kehidupan dapat berjalan dengan aman, nyaman, tertib, dan semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik pula.
Akibat tidak melaksanakan kewajiban
Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang. Kita tidak boleh menuntut hak kita sebelum kewajiban kita laksanakan dengan baik. Contoh sederhana adalah ketika kamu menginginkan nilai yang bagus, kamu harus belajar terlebih dahulu.
Berikut contoh pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang.
- Jika ingin sehat, kamu harus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalmu.
- Jika ingin terhindar dari banjir, jangan membuang sampah di sungai.
- Jika kamu menginginkan udara bersih, kamu harus mau menanam pohon.
Itulah contoh sederhana pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang dan dapat dilakukan sehari-hari. Bagaimana dengan kewajiban sebagai warga negara? Apakah kamu telah melaksanakan kewajibanmu?
Ayo Berdiskusi
Coba diskusikan bersama dengan temanmu untuk menjawab pertanyaanpertanyaan berikut:
1. Haruskah orang yang mengabaikan kewajiban diberi sanksi? Mengapa?
Orang yang mengabaikan kewajiban harus diberi sanksi karena mengabaikan kewajiban berarti mengabaikan pula aturan-aturan. Aturan-aturan tersebut berguna untuk menjaga ketertiban di dalam masyarakat itu sendiri.
2. Sebutkan contoh sanksi bagi orang yang tidak melaksanakan kewajiban. Tuliskan pada tabel berikut.No. | Kewajiban yang Dilanggar | Contoh Sanksi |
---|
1. | Melanggar aturan lalu lintas | Terkena tilang dari Polisi |
2. | Melakukan kecurangan ketika ujian. | Tidak mendapatkan nilai ujian |
3. | Tidak ikut melakukan ronda keliling | Membayar sejumlah uang denda |
4. | Tidak membayar pinjaman uang di bank | Harta jaminan disita oleh bank |
5. | Tidak membayar pajak tepat waktu | Sanksi berupa bunga pajak |
6. | Tidak ikut kerja bhakti | Membayar uang denda sebagai pengganti |
7. | Melakukan pencurian | Mendapatkan hukuman pidana |
8. | Melakukan korupsi | Mendapatkan hukuman pidana berat |
9. | Melanggar peraturan sekolah | Mendapatkan poin pelanggaran |
10. | Tidak melaksanakan perintah agama | Mendapat dosa |
Ayo Membaca
Akibat tidak memperoleh hak
UUD 1945 telah memberikan jaminan akan pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara sehingga tidak dibenarkan jika warga negara hanya melaksanakan salah satunya. Apakah itu hak atau kewajiban, keduaduanya harus dilaksanakan secara merata dan seimbang.
Pernahkah kamu melihat kejadian seorang warga negara tidak memperoleh haknya sebagai warga negara? Apakah kamu sendiri pernah mengalaminya? Bagaimana dengan hak kamu untuk memperoleh pendidikan yang layak? Sudahkah terpenuhi? Coba kamu bayangkan jika orang tuamu melarang atau membatasimu untuk bersekolah dan memperoleh pendidikan, sementara kamu ingin sekali meraih cita-citamu, ingin seperti teman-temanmu yang lain menuntut ilmu setinggi-tingginya. Bagaimana perasaanmu dan apa yang akan kamu lakukan?
Dalam masalah ini jelas bahwa hak kamu sebagai warga negara telah dilanggar. Oleh karena itu, kamu akan merasa sedih, kecewa, dan marah. Tindakan terbaik yang dapat kamu lakukan adalah dengan menanyakan langsung kepada orang tuamu dan meminta orang tuamu untuk memenuhi hakmu.
Apakah kamu punya cara lain? Jika punya, ungkapkan caramu tersebut di depan teman-teman dan guru! Contoh akibat tidak dilaksanakannya kewajiban terhadap lingkungan adalah dengan membuang sampah ke sungai yang dapat mengakibatkan banjir.
Bacalah bacaan berikut!
Mengapa Jakarta Setiap Tahun Banjir?
Setiap musim hujan, Jakarta banjir. Saat di Jakarta tidak terjadi hujan lebat, tetapi di Puncak hujan lebat, Jakarta pasti banjir. Orang-orang menyebutnya banjir kiriman. Mengapa begitu? Daerah Puncak di Bogor lebih tinggi daripada Jakarta. Di Puncak yang berhawa dingin banyak didirikan vila tempat berlibur.
Pembangunan vila di Puncak dilakukan dengan menebang pohon-pohon di hutan-hutan daerah tersebut. Akibatnya, wilayah hutan banyak berkurang. Ketika di Puncak turun hujan lebat, air hujan terus mengalir ke bawah karena tidak ada akar-akar pepohonan yang dapat menahan air hujan di dalam tanah. Air hujan terus turun ke dataran yang lebih rendah hingga terkumpul di sungai. Air sungai akan mengalir deras menuju ke laut.
Jakarta berada di dekat laut. Sungai-sungai di Jakarta menerima aliran deras air sungai dari Puncak dan Bogor. Jika sungai di Jakarta cukup besar untuk menampung derasnya sungai, tentu tidak akan terjadi banjir. Namun, sungai-sungai di Jakarta banyak yang sudah sempit dan dangkal. Selain karena lumpur, sempit dan dangkalnya sungai di Jakarta juga akibat kebiasaan buruk warga yang membuang sampah ke sungai. Selain itu, tanah terbuka untuk resapan hujan di Jakarta semakin sempit. Banyak lahan sudah berubah menjadi gedung dan disemen. Ketika hujan, sedikit sekali air yang dapat diserap tanah. Sisa air hujan mengalir ke selokan dan berlanjut ke sungai.
Untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu sungai lebar dan dalam. Apalagi jika ditambah air hujan yang mengalir dari dataran tinggi, seperti Bogor dan Puncak. Oleh karena itu, sungai tidak akan muat menampung semua air itu. Akibatnya, air meluap keluar dan membanjiri Jakarta. Sumber: http://bobo.kidnesia.com/Bobo/Info-Bobo/Banjir-kok-Tiap-Tahun
Kamu telah membaca bacaan ”Mengapa Jakarta Setiap Tahun Banjir?”. Carilah informasi penting pada bacaan tersebut. Kemudian, lengkapilah gambar peta pikiran berikut.
Mengapa Jakarta Banjir Setiap Tahun?
- Kapan terjadi banjir? Setiap musim hujan, Jakarta banjir.
- Apa penyebab banjir? Pembangunan vila di Puncak, warga yang membuang sampah ke sungai, dan resapan hujan di Jakarta semakin sempit.
- Bagaimana terjadinya banjir? Banjir terjadi ketika di Puncak turun hujan yang lebat, air hujan terus mengalir ke Jakarta. Sementara di Jakarta sungai semakin dangkal dan sempit sehingga tidak bisa menampung air dari Puncak.