Tuesday, 23 September 2025

MATERI AJAR RABU, 24 SEPTEMBER 2025

 Hari/tanggal              :  Rabu,  24 September 2025

Fase/Kelas                  : C/VI 


Materi Muatan Pelajaran

B. Indonesia                : Bab 3: Taman Nasional dan Situs Warisan Dunia

Matematika                 : Pecahan Desimal


Bahasa Indonesia

Capaian Pembelajaran: 

Murid mampu menganalisis informasi dan nilai-nilai dari teks sastra (legenda) dan informasional (catatan perjalanan, teks museum). Murid mampu menemukan dan mengidentifikasi informasi pada fitur grafis (grafik), serta menulis teks laporan untuk menjelaskan hasil pengamatan

Tujuan Pembelajaran: 

Murid dapat :

1. Memahami isi legenda "Putri Komodo" dan mengidentifikasi majas yang digunakan.

2. Menganalisis catatan perjalanan untuk membedakan informasi yang bersifat fakta dan opini.

3. Mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung (dan sebaliknya) sesuai konteks.

4. Menganalisis data dari grafik dan menyajikannya kembali dalam bentuk kalimat informatif.

5. Menulis laporan hasil pengamatan/kunjungan ke museum atau tempat bersejarah dengan struktur yang baik.

CP Matematika:

Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uangMereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPBPeserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)

Tujuan Pembelajaran : 

Murid dapat melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan.




Apa kabar anak sholih sholihah

Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat

Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan belajar hari ini!


BAHASA INDONESIA




Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Menyimak Kisah Legenda Putri Komodo. Tujuan pembelajaran kali ini adalah peserta didik didik mampu menyimak dengan baik dan membuat pertanyaan mengenai kisah yang dibacakan.


Pada kegiatan ini peserta didik menyimak dengan saksama, memahami, memaknai instruksi yang lebih kompleks sesuai jenjangnya, memahami dan menganalisis ide pokok dan ide yang lebih terperinci dalam paparan guru atau teman dan dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan, misalnya buku yang dibacakan nyaring atau siaran berita)

Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan. Namun, kalau kita pelajari lebih jauh, ketiga kata itu terdapat perbedaan pengertian. Mendengar didefinisikan sebagai suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna dan pesan bunyi itu. Sedangkan menyimak adalah proses mendengar denganpemahaman dan perhatian terhadap makna dan pesan bunyi itu.

Jika keterampilan menyimak dikaitkan dengan keterampilan berbahasa yang lain, seperti keterampilan membaca, maka kedua keterampilan berbahasa ini berhubungan erat, karena keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Perbedaannya terletak dalam hal jenis komunikasi. Menyimak berhubungan dengan komunikasi lisan, sedangkan membaca berhubungan dengan komunikasi tulis. Dalam hal tujuan, keduanya mengandung persamaan, yaitu memperoleh informasi, menangkap isi, memahami makna komunikasi.

Nama Putri Naga sudah tidak asing lagi ditelinga penduduk Pulau Komodo. Sebab, sosok putri gaib itu memiliki peranan penting dalam cerita asal-usul hewan Komodo yang eksistensinya masih ada sampai sekarang. Apa sih hubungannya si Tuan Putri dengan komodo? Jadi, legenda Putri Naga Komodo sudah turun temurun diceritakan dari generasi silam. Konon, di sekitar wilayah tersebut ada seorang wanita cantik yang punya kekuatan mistis. Penduduk menyebutnya sebagai Putri Naga.

Putri Naga juga memiliki sifat yang baik sehingga salah satu pemuda bernama Majo kesengsem. Untungnya, Putri Naga juga memiliki perasaan yang sama sehingga mereka berdua menikah. Lama-kelamaan, Putri Naga akhirnya hamil dan kejadian mengejutkan terjadi setelah mereka mengetahui anak yang dilahirkan ternyata tidak normal.

Menyimak
Simaklah ketika guru membacakan cerita rakyat tentang komodo ini. Selama menyimak, tuliskan satu pertanyaan yang terlintas di pikiranmu tentang kisah ini di selembar kertas!

Legenda Putri Komodo
Pada zaman dahulu di Kepulauan Komodo tinggallah seorang pria bernama Empu Najo dan istrinya, Lea. Mereka tinggal di Teluk Loh Lawi di Gili Mana. Di sana Empu Najo terpilih menjadi kepala desa. Namun, desa tersebut terus diserang oleh orang-orang dari Suku Bajo yang tak segan menjarah dan mengobrak-abrik desa mereka hingga luluh lantak. 
Kisah Legenda Putri Komodo
Dan seterusnya

Bacalah ulang cerita “Legenda Putri Komodo” tersebut. Kemudian, jawablah  pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Menurut kalian, apakah kisah legenda ini benar-benar terjadi? Jelaskan jawabanmu.
Kisah legenda merupakan cerita fiksi. Jadi, tidak benar-benar terjadi pada masa lalu. Kisah legenda digunakan sebagai dongeng, hiburan, atau nasihat untuk diteruskan ke generasi selanjutnya.
2. Mengapa Si Gerong bersikap baik kepada saudara perempuannya?
Gerong bersikap baik pada adiknya karena dia menyayangi satu-satunya saudara kandung yang hidup bersamanya sejak kecil dan mereka berdua dibesarkan oleh ayahnya dengan penuh kasih sayang. Gerong juga ingin melindungi adiknya dari penduduk desa yang mungkin berniat jahat.
3. Bagaimana cara Empu Najo membesarkan kedua anaknya?
Empu Najo membesarkan kedua anaknya dengan penuh kasih sayang dan berlaku adil.
4. Apa pesan atau amanat yang bisa dipetik dari legenda ini?
Hikmah yang bisa dipetik dari legenda ini adalah bahwa sebaiknya kita hidup berdampingan dengan hewan-hewan yang tinggal di habitat yang sama dengan baik. Tidak perlu memburu atau menyakiti hewan tersebut.

Demikian pembahasan mengenai Menyimak Kisah Legenda Putri Komodo. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud


Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Membahas Gaya Bahasa Majas Teks “Legenda Putri Komodo”. Tujuan pembelajaran kali ini adalah Peserta didik bisa menganalisis penggunaan gaya bahasa majas dalam legenda dan membedakan makna sebenarnya dan makna kiasan.

Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Mudahnya, bisa kita pahami bahwa majas itu menjadi ungkapan yang dapat menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang biasa digunakan.
Majas
Jenis majas yang ada dalam Bahasa Indonesia ada sangat banyak sekali. Tapi, di artikel ini kita akan bahas beberapa saja ya yang sering muncul di pelajaran. Secara umum, kita akan membahas macam-macam majas, di antaranya majas metafora, majas asosiasi, majas personifikasi, dan majas hiperbola.
  1. Majas Metafora: mengungkapkan sesuatu dengan perbandingan langsung  atas dasar sifat yang sama atau hampir sama. Contoh: Karena rajin  membantu, dia dianggap anak emas oleh orang tuanya.
  2. Majas Asosiasi (Perumpamaan): membandingkan dua objek yang berbeda  tapi dianggap sama, menggunakan kata pembanding ‘bagaikan,’ ‘bak,’  atau ‘seperti.’ Contoh: Matanya indah seperti bintang kejora.
  3. Majas Personifikasi: menggunakan sifat-sifat benda hidup pada suatu  benda mati. Contoh: Pohon nyiur melambai-lambai tertiup angin.
  4. Majas Hiperbola: menyampaikan sesuatu dengan gaya melebih-lebihkan.  Contoh: Ayah bekerja keras membanting tulang demi memenuhi  kebutuhan keluarganya.

Untuk memperkirakan makna majas, peserta didik bisa mengaitkan dengan konteks dalam bacaan atau mintalah peserta didik untuk membayangkan secara visual kata-kata majas tersebut, misalnya rata dengan tanah, bayangkan sebuah desa yang bangunannya hampir tidak ada yang berdiri melebihi tinggi tanah.

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, penduduk Pulau Komodo juga punya legenda yang turun temurun diturunkan secara lisan. Cerita tersebut populer dengan sebutan legenda Putri Naga Komodo yang katanya menjawab asal muasal mengapa komodo ada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Eksistensi kadal raksasa itu memang populer banget sampai ke mancanegara. Bahkan habitat Komodo ini sudah diklaim sebagai Situs Warisan Dunia sejak 1991.

MATEMATIKA

Pembahasan tentang Pecahan, Bilangan Desimal, dan Bilangan Bulat. Tujuan kegiatan pembelajaran kali ini adalah peserta didik mampu memikirkan cara untuk mengekspresikan hasil bagi pembagian bilangan bulat dalam pecahan dan untuk memahami konversi, memahami keterkaitan antara pecahan, desimal, dan bilangan bulat, dan mampu menyatakan pecahan sebagai desimal dan bilangan bulat, serta menyatakan desimal dan bilangan bulat sebagai pecahan, dapat melihat bahwa pecahan berada dalam kelompok angka yang sama dengan bilangan bulat dan desimal.

Mengurutkan pecahan merupakan materi pelajaran matematika yang menurut beberapa siswa termasuk sulit. Kesulitan utama adalah pada pecahan yang berbeda bentuk, bentuk pecahan yang digunakan biasanya pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal, dan pecahan persen. Pada materi ini memang siswa membutuhkan kemampuan untuk mengubah berbagai bentuk pecahan ke bentuk yang sama sehingga pecahan-pecahan tersebut dapat diurutkan dengan benar. Materi ini juga ikut diujikan dalam Ujian Sekolah dengan indikator soal siswa dapat menentukan urutan berbagai bentuk pecahan baik dari besar ke kecil atau sebaliknya.

Mengurutkan pecahan dapat dilakukan dari pecahan terbesar ke pecahan terkecil atau sebaliknya. Apabila pecahan sudah dalam bentuk yang sama, misalnya dalam bentuk pecahan biasa mengurutkan pecahan mudah dilakukan yaitu dengan cara mengurutkan pembilangnya dari yang terbesar ataupun dari yang terkecil. Namun biasanya pecahan disajikan dalam berbagai bentuk sehingga pecahan tersebut harus disamakan bentuknya terlebih dahulu baru dapat diurutkan.

Menurut saya untuk mengurutkan pecahan, cara yang paling mudah adalah dengan mengubah pecahan-pecahan tersebut ke bentuk pecahan desimal. Di sini diperlukan kemampuan untuk mengubah pecahan ke bentuk pecahan desimal. Berikut ini cara mengubah pecahan ke bentuk pecahan desimal.

Mengubah Pecahan Ke Desimal
Mengubah pecahan biasa ke desimal dapat langsung dilakukan dengan cara membagi pembilang dengan penyebut. Ada juga yang menggunakan cara mengubah penyebut menjadi 10, 100, 1.000, banyak pangka dibelakang koma sama dengan banyaknya angka 0 pada penyebut pecahan-pecahan tersebut. Perhatikan contoh berikut ini.

Ubah pecahan 3/4 menjadi bentuk desimal !
mengubah pecahan

Untuk bentuk pecahan yang lain lakukan cara yang sama seperti cara di atas. Pecahan campuran dan persen dibuah dulu ke bentuk biasa baru diubah ke bentuk desimal.

Cara Mengurutkan Pecahan Desimal
Untuk mengurutkan pecahan desimal dapat dilakukan dengan cara mengurutkan dari depan (bilangan satuanya terlebih dahulu). Jika ada bilangan satuan yang sama dilanjutkan dengan bilangan persepuluhan, perseratusan dan seterusnya (bilangan di belakang koma).
0,6751, 2340,0643,2500,600
Dari pecahan-pecahan tersebut dapat diurutkan dari yang terbesar dengan cara sebagai berikut :
  • 3,250 berada diurutan paling depan karena bilangan satuannya paling besar (3).
  • 1, 234 berada pada urutan kedua karena bilangan satuannya lebih kecil dari 3.
  • Ada tiga buah bilangan dengan bilangan satuannya 0, pengurutan dilanjutkan dengan persepuluhannya. 0,765 menempati urutan ketiga karena perepuluhannya paling besar (6).
  • 0,600 menempati tempat keempat karena persepuluhannya lebih besar dari 0,064.
  • Terakhir adalah 0,064 yang merupakan bilangan terkecil.
Sehingga urutan pecahan dari yang terbesar adalah : 3,250, 1,234, 0,675, 0,600, dan 0,064
Contoh Soal 1 :

Diketahui pecahan-pecahan seperti berikut 1 1/5, 0,8, 60%, dan 7/8. Urutan pecahan dari yang terbesar ke yang terkecil adalah....

Pembahasan :

Ubah semua pecahan ke bentuk desimal.(0,8 tidak diubah)
11=6 x 20=120=1,20
55 x 20100
60% =60= 0,6
100

7=7 x 12,5=87,5= 0,875
88 x 12,5100
Sehingga diperoleh urutan pecahan sebagai berikut : 1,20, 0,875, 0,8, dan 60%.
Jadi urutan pecahan dari yang terbesar 11,7, 0,8, dan 60%
58
Contoh Soal 2 :

Diketahui beberapa pecahan sebagai berikut : 0,4, 3/8, 15%, dan 0,25. Urutan pecahan dari yang terkecil ke terbesar adalah...

Pembahasan :
Ubah semua pecahan ke bentuk desimal (0,4 dan 0,25 tetap).

Ubah semua pecahan ke bentuk desimal.(0,8 tidak diubah)
3=3 x 12,5=37,5= 0,375
88 x 12,5100
15% =15= 0,15
100
Sehingga diperoleh urutan sebagai berikut : 0,15, 0,25, 0,375, dan 0,4.
Jadi urutan pecahan dari yang terkecil 15%, 0,25, 3, dan 0,4
8







Dari pembahasan materi di atas adalah bahwa Cara Menghitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan tidaklah begitu sulit untuk dipahami. Hanya dibutuhkan ketelitian dalam mengalikan angka - angka yang ada pada bilangan pecahan tersebut. Untuk menambah wawasan kalian mengenai materi bilangan pecahan, pelajari juga materi tentang Cara Mengubah Bilangan Pecahan Biasa Menjadi Bilangan Pecahan Campuran. untuk materi bahasa Indonesia Alhamdulillah para murid sudah tuntas memhami kosakata sulit dalam teks bacaan

No comments:

Post a Comment

KISI-KISI STS , RABU 15 OKTOBER 2025

  Hari /Tanggal    : Rabu, 15 Oktober 2025 Mata Pelajaran : Seni Rupa dan Bahasa Lampung Assalamualaikum wr.wb Bagaimana kabar anak sholeh d...